Jakarta, PusatHeadline – Isu mengenai keaslian ijazah Presiden Jokowi kembali muncul, namun kali ini mendapat tanggapan tegas dari pengamat politik. Ia menyebut bahwa isu ini tidak berdasar dan cenderung digoreng untuk kepentingan politik tertentu.
Setiap kali tahun politik mendekat, isu-isu lama seperti ini sering dimunculkan kembali untuk menciptakan keraguan publik terhadap pemimpin negara.
Lembaga pendidikan terkait sudah memberikan klarifikasi resmi mengenai ijazah Jokowi. Namun, narasi negatif tetap disebar di berbagai platform digital tanpa dasar yang kuat.
Pakar komunikasi menilai, ini adalah contoh klasik dari framing negatif yang digunakan untuk mempengaruhi opini publik menjelang pemilu.
Masyarakat diimbau agar tidak mudah termakan isu yang belum jelas kebenarannya. Peran media juga penting dalam menyaring dan meluruskan informasi yang beredar.
Pengamat berharap bahwa masyarakat dapat lebih fokus pada kinerja pemerintah daripada isu personal yang belum terbukti.