Jakarta, PusatHeadline – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa pemerintah daerah (Pemda) tidak bisa terus-menerus bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai sumber utama pendanaan. Menurutnya, Pemda harus lebih inovatif dalam menggali potensi pendapatan daerah agar pembangunan bisa berjalan optimal.
“Sumber daya daerah harus dimanfaatkan secara maksimal dengan cara yang kreatif dan tetap sesuai regulasi,” ujar Sri Mulyani dalam sebuah acara resmi.
Mengapa Pemda Harus Mandiri dalam Pendanaan?
- APBN Terbatas – Dana dari pemerintah pusat harus dibagi untuk berbagai sektor dan daerah, sehingga tidak bisa menjadi satu-satunya sumber pembiayaan.
- Peningkatan Kemandirian Daerah – Pemda yang memiliki sumber pendapatan sendiri dapat lebih fleksibel dalam menyusun program pembangunan.
- Peningkatan Kualitas Layanan Publik – Dengan dana tambahan dari sumber lokal, Pemda bisa meningkatkan kualitas layanan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
- Mengurangi Beban Pemerintah Pusat – Jika Pemda mandiri, maka APBN bisa lebih difokuskan pada proyek strategis nasional.
Sumber Pendanaan Alternatif untuk Pemda
- Pajak dan Retribusi Daerah – Pemda bisa mengoptimalkan penerimaan dari pajak daerah, seperti Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), pajak kendaraan bermotor, dan pajak hiburan.
- Kerjasama dengan Swasta (Public-Private Partnership/PPP) – Pemda bisa menggandeng sektor swasta untuk membangun infrastruktur dan layanan publik.
- Pemanfaatan Aset Daerah – Tanah, bangunan, atau aset lainnya bisa dioptimalkan untuk menghasilkan pendapatan tambahan.
- BUMD dan Investasi Daerah – Pemda bisa membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dikelola secara profesional untuk menghasilkan keuntungan bagi daerah.
- Dana Hibah dan Pinjaman – Pemda bisa mencari pendanaan dari lembaga donor atau skema pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan daerah.
Sri Mulyani berharap agar Pemda lebih proaktif dalam mencari peluang pendanaan dan mengelola anggaran daerah dengan lebih efisien.
“Jika setiap daerah mampu menggali potensinya, maka pembangunan di Indonesia bisa lebih merata dan tidak terlalu bergantung pada APBN,” tutupnya.