Jakarta, PusatHeadline – Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, telah menetapkan kebijakan baru terkait Devisa Hasil Ekspor (DHE). Mulai 1 Maret 2025, seluruh DHE wajib disimpan di Indonesia tanpa pengecualian. Kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat cadangan devisa nasional serta mendukung stabilitas ekonomi dalam negeri.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah berupaya meningkatkan ketahanan ekonomi dengan berbagai strategi, termasuk pengelolaan devisa. Sebelumnya, eksportir diizinkan untuk menyimpan sebagian DHE mereka di luar negeri, yang menyebabkan berkurangnya likuiditas dolar di dalam negeri. Dengan kebijakan baru ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan pasokan valuta asing dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Bagi para pelaku usaha ekspor, kebijakan ini membawa konsekuensi besar. Mereka diwajibkan untuk menyimpan 100% hasil ekspor mereka di bank-bank dalam negeri dalam jangka waktu tertentu sebelum dapat menggunakannya untuk keperluan bisnis atau investasi lainnya. Hal ini mungkin akan menimbulkan tantangan bagi perusahaan yang memiliki kewajiban pembayaran internasional, namun pemerintah berkomitmen untuk memberikan insentif dan kemudahan bagi eksportir agar tetap kompetitif.
“Pemerintah menetapkan bahwa kewajiban penempatan DHE SDA dalam sistem keuangan Indonesia akan ditingkatkan menjadi 100% dengan jangka waktu 12 bulan sejak penempatan dalam rekening khusus DHE SDA dalam bank-bank nasional,” Terang Prabowo dalam konferensi pers.
Tujuan dan Manfaat Kebijakan
Meningkatkan Cadangan Devisa – Dengan lebih banyak DHE yang tersimpan di dalam negeri, cadangan devisa Indonesia diharapkan meningkat, memperkuat posisi ekonomi nasional.
Menjaga Stabilitas Rupiah – Pasokan valuta asing yang lebih besar dapat membantu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing lainnya.
Mendukung Pembangunan Nasional – Devisa yang tersimpan di dalam negeri dapat digunakan untuk pembiayaan proyek-proyek pembangunan yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
Meningkatkan Kepercayaan Investor – Kebijakan ini dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia yang lebih stabil dan kuat.
Beragam tanggapan muncul dari kalangan pelaku usaha dan ekonom terkait kebijakan ini. Beberapa mendukung langkah pemerintah sebagai strategi yang tepat untuk memperkuat ekonomi nasional. Namun, ada juga kekhawatiran terkait fleksibilitas penggunaan dana bagi eksportir yang memiliki kewajiban pembayaran luar negeri.
Asosiasi pengusaha ekspor meminta agar pemerintah memberikan kebijakan pendukung, seperti suku bunga kompetitif dan kemudahan akses perbankan, guna memastikan kebijakan ini tidak berdampak negatif terhadap daya saing industri ekspor Indonesia.
Kebijakan 100% DHE wajib disimpan di Indonesia mulai 1 Maret 2025 adalah langkah strategis pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan memperkuat cadangan devisa. Meski menuai berbagai tanggapan, keberhasilan implementasi kebijakan ini sangat bergantung pada dukungan semua pihak, termasuk pemerintah, eksportir, dan sektor keuangan.
Dengan berbagai insentif yang akan diberikan, diharapkan kebijakan ini dapat diterima dengan baik dan membawa manfaat jangka panjang bagi perekonomian nasional.
