Jakarta, PusatHeadline – Praktik mencampur bahan bakar dengan nilai oktan berbeda, seperti RON 90 (Pertalite) dan RON 95 (Pertamax), kerap dilakukan oleh sebagian pengendara dengan harapan meningkatkan performa atau menghemat biaya. Namun, tindakan ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi kendaraan dan lingkungan.
Dampak Negatif Mencampur Bahan Bakar Berbeda Oktan
Perubahan Karakteristik Pembakaran
Mencampur bensin dengan RON berbeda dapat mengubah karakteristik pembakaran bahan bakar. Menurut Yannes Martinus Pasaribu, pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), pencampuran ini dapat menyebabkan ketidakstabilan pembakaran, meningkatkan risiko knocking, dan menurunkan efisiensi termal mesin.
Perbedaan aditif dalam bensin RON 90 dan RON 95 dapat mempengaruhi kebersihan ruang bakar dan sistem injeksi. Pencampuran yang tidak tepat berpotensi merusak komponen mesin dan menurunkan performa kendaraan.
Penggunaan campuran bahan bakar yang tidak sesuai dengan kebutuhan mesin dapat menyebabkan bunyi ketukan pada mesin atau knocking. Kondisi ini berpotensi merusak mesin, terutama pada kendaraan berteknologi tinggi.
Praktik mencampur RON 90 dengan RON 95 secara ilegal dapat merugikan konsumen karena kualitas bahan bakar yang tidak terjamin. Hal ini berpotensi meningkatkan biaya perawatan kendaraan akibat kerusakan yang ditimbulkan.
Rekomendasi Penggunaan Bahan Bakar
Untuk menjaga performa dan umur panjang mesin, disarankan untuk menggunakan bahan bakar sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh pabrikan kendaraan. Hindari mencampur bahan bakar dengan nilai oktan berbeda tanpa panduan teknis yang jelas.
Mencampur bensin RON 90 dan RON 95 tanpa panduan teknis yang tepat dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kendaraan dan lingkungan. Oleh karena itu, penting bagi pemilik kendaraan untuk bijak dalam memilih bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin guna menjaga performa dan mencegah kerusakan.
