Semarang – PLN terus berkomitmen untuk meningkatkan dan menjalankan budaya K3 dalam proses bisnis ketenagalistrikan, khususnya dalam memperingati Bulan K3 Nasional 2025. PLN melalui UPT Semarang telah menggelar simulasi tanggap darurat. Kegiatan ini berkolaborasi dengan PLN UP2B Jateng dan DIY serta stakeholder setempat yang terkait, mulai dari Kepolisian, Badan Penanggulanggan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Lingkungan Hidup hingga PMI Kabupaten Semarang.
General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Abdul Salam Nganro menegaskan, bulan K3 ini menjadi momentum penting untuk menjaga dan memperkuat komitmen dan konsistensi dalam menerapkan budaya K3 guna mendukung operasional unit yang aman dan efisien.
”Keselamatan kerja menjadi prioritas utama yang harus dijunjung tinggi setiap insan PLN Pada momen peringatan Bulan K3, kita serentak melakukan kegiatan yang bersifat strategis, promotif dan implementatif untuk membangun dan memperkuat implementasi budaya K3 untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan tentunya berdampak juga pada peningkatan produktivitas perusahaan,” terang Abdul Salam Nganro.
Kegiatan simulasi yang dilaksanakan selama dua hari ini bertujuan untuk melatih dan memastikan kesiapan seluruh karyawan dan satuan pengaman jika sewaktu-waktu terjadi keadaan darurat di lingkungan kantor PLN UPT Semarang, PLN UP2B Jateng dan DIY dan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Ungaran yang merupakan Objek Vital Nasional. Rangkaian kegiatan dimulai dengan pemberian materi oleh seluruh stakeholder di hari pertama guna meningkatkan pemahaman peserta akan kondisi darurat dan bagaimana cara menangani dengan baik dan benar. Selanjutnya di hari kedua dilakukan apel pengarahan dan diikuti simulasi berbagai materi yang telah disampaikan pada hari pertama.
Tidak kurang dari 100 orang peserta yang merupakan anggota Tim Tanggap Darurat telah mengikuti simulasi dengan baik. Simulasi diawali dengan kondisi huru hara yaitu demonstrasi sejumlah massa yang menuntut pertanggungjawaban PLN saat pemadaman listrik. Tim Tanggap Darurat beserta satuan pengamanan diturunkan untuk menghalau massa dan memberikan penanganan secara persuasif untuk meredam emosi massa. Nuansa menjadi menegangkan saat demonstrasi semakin memuncak dan terdapat ancaman terror bom. Bersama anggota kepolisian, mereka sigap melumpuhkan pelaku terror, mengamankan dokumen dan menyisir seluruh sudut kantor untuk mengamankan seluruh massa.
“Dalam simulasi ini, suasana dibuat sesuai dengan kondisi nyata untuk melatih sekaligus menguji kesiapan dan keberanian Tim Tanggap Darurat agar bisa menangani keadaaan darurat dengan sigap dan sistematis,” terang Manager UPT Semarang, Novrizal Erdiansyah.
Dalam kegiatan tersebut, turut disimulasikan cara melakukan penanganan pertama kepada korban terluka, pengangan Limbah B3 yang tumpah serta penanganan terhadap bahaya api dan kebakaran. Seluruh peserta Tim Tanggap Darurat mendapat simulasi bagaimana menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) hingga penggunaan Fire Hydrant.
”Kami mengapresiasi seluruh Pegawai PLN, karena selain menjalankan tugas pokok pekerjaan, mereka juga tetap patuh serta menerapkan K3 di lingkungan kerja,” ujar Alexander Gunawan Tribiantoro, Kepala BPBD Kabupaten Semarang. ”Dengan kegiatan pelatihan simulasi ini diharapkan bila terjadi kondisi darurat yang sebenarnya, risiko-risiko K3 dapat dimitigasi dan kerugian yang terjadi dapat diminimalkan,”imbuhnya.
“Komplek PLN UPT Semarang ini merupakan Objek Vital Nasional sehingga seluruh karyawan dan satuan pengamanan wajib berkontribusi untuk menjaga lingkungan kerja tetap kondusif dan aman, salah satunya dengan memiliki kemampuan dalam penanganan keadaan darurat. Kegiatan ini akan dilaksanakan secara rutin guna menjaga dan meningkatkan kesadaran pegawai akan pentingnya K3 di lingkungan kerja” pungkas Novrizal.